Awalnya, dia bersama koleganya hendak berlayar dari Meksiko ke El Savador sampai akhirnya ia terdampar di kepulauan terpencil di Pasifik Utara, wilayah Kepulauan Marshall, yang jauhnya mencapai 6.000 mil (9656 km) dari perairan Meksiko!
Dilansir Telegraph, Senin 3 Febuari 2014, saat ditemukan warga ‘Pulau Karang Ebon’ atau “Ebon Atoll” (Lihat via Satelit |Zoomed), salah satu pulau terpencil di Kepulauan Marshall, saat itu Ivan dalam kondisi memprihatinkan.
Hanya mengenakan celana compang camping, rambut dan jenggot panjang tak beraturan bersama dengan kapal fiberglass sepanjang 24 kaki atau 7,3 meter.
Perahu yang digunakan Jose Ivan
Ditemukan penduduk setempat, ia telah berambut dan berjenggot sangat panjang, kondisinya mirip film khayalan versi Hollywood berjudul Castaway dan Life of Pi. Namun ini kisah nyata! Dan tragisnya, menurut pengakuan Ivan, sang kolega yang bersamanya telah tewas beberapa bulan lalu saat terombang-ambing di laut.
Pulau Karang Ebon (Ebon Atoll) (NASA)
Saat ditemukan, Ivan dilaporkan tengah makan dan sempat susah untuk diinterogasi karena awalnya tak dapat berbahasa Inggris maupun Spanyol.
Ivan sepertinya buta huruf, hanya berkomunikasi dengan bahasa gambar.
“Saya sudah mengenalnya melalui gambar yang ia gambarkan. Sangat sulit untuk berkomunikasi dengannya,” ujar Ione de Brum, Walikota Pulau Karang Ebon.
Brum menduga, selama terombang-ambing, Ivan bertahan hidup dengan makan seadanya, yakni penyu, burung, dan ikan serta minum darah penyu saat kemarau tiba.
Hal itu diperkuat dengan ditemukannya cangkang penyu di kapalnya saat terdampar di Pulau Karang Ebon. Saat ditanya tentang bangkai penyu di dalam perahu, Ivan mengaku, saat tidak ada hujan, ia menenggak darah penyu itu.
Selama perjalanannya untuk tetap bertahan hidup ditengah Samudra Pasifik yang sangat luas, Ivan juga diduga menangkap makanannya itu dengan tangan. Sebab setelah diselidiki oleh warga setempat, di kapal motornya tak memiliki atau tak ditemukan alat tangkap ikan atau sejenisnya.
Saking lamanya berada di kapal, Brum mengatakan, Ivan tak dapat berjalan, sebab lututnya terasa sakit. Untungnya, secara umum, kesehatannya masih oke.
Menurut peneliti, penduduk pulau yang menemukan Ivan lalu membawanya ke pulau utama di kepulauan karang yang berpenduduk 60.000 jiwa itu.
Namun, di pulau utama tersebut, hanya ada saluran telepon dan tidak ada internet.
Setelah diinterogasi, Ivan langsung diberi makanan bergizi, pakaian dan obat nyamuk oleh penduduk setempat, lalu di bawa ke rumah sakit untuk ditanyai otoritas pulau tersebut.
Gee Leong Bing, Sekretaris Urusan Luar Negeri kepulauan itu mengatakan akan memverifikasi Ivan dan berkoordinasi dengan Pemerintah Meksiko untuk proses pemulangannya. Otoritas setempat juga mengaku telah mengirimkan kapal patroli untuk membawa Ivan ke Majuro, ibukota Kepulauan Marshall.
Tim penyelamat awaknya sulit mengerti apa yang disampaikan Ivan, karena ia yang tadinya tak berbicara, tiba-tiba hanya bisa berbicara dalam bahasa Spanyol.
Kisah Ivan sempat diragukan. Tetapi, tim penyelamat melihat, perahunya benar-benar dalam kondisi sudah lama di dalam air.
Pejabat di kementerian, Jumat (31/1/14) mengatakan, pihaknya masih menunggu rincian dari kisah ditemukannya Ivan. Saat ini, Ivan masih dirawat oleh penduduk setempat dan belum bisa dijemput.
Fraser Christian, pengajar kursus bertahan hidup di laut dari Coastal Survival School di Dorset mengatakan, jika cerita pria itu benar, itu akan menjadi kisah yang luar biasa unik. Apalagi bisa menangkap penyu dan burung dengan tangan kosong.
Kisah Ivan bukan yang pertama kali terjadi. Pada tahun 2006 lalu, tiga nelayan Meksiko juga menjadi perhatian media internasional.
Mereka telah hanyut selama sembilan bulan bersama perahu fiberglass dan kemudian terdampar di Kepulauan Marshall.
Tiga nelayan itu dapat bertahan hidup dengan minum air hujan, makan ikan mentah, dan burung laut. Sama seperti Ivan, mereka pun menggunakan tangan kosong untuk mencari makanan.
Namun kisah Ivan adalah yang terlama sepanjang sejarah, yaitu manusia yang terombang-ambing dan berhasil ditemukan yaitu selama 1,4 tahun atau 16 bulan, dan itupun akhirnya ia berlayar hanya sendirian.
Adakah agan/aganwati yang berminat terapung di Pasifik??