Sunday, May 11, 2014

JASA PEMBUATAN BOOTH PAMERAN, GEROBAK MODERN, DAN PEMBUATAN INTERIOR DI BANDUNG

Exposindo merupakan bidang usaha yang bergerak dalam jasa rancang bangun booth pameran, dekorasi acara, gerobak modern dan elemen intrior / mebeulair.
Adapun referensi kerja kami dapat di lihat :
www.exposindo.co.id
www.gerobak-modern.com

Kami siap melayani anda dari manapun juga. "Harga kami bukan murahan tapi kita rasakan dan bandingkan qualitasnya!".

Kami siap membantu anda, Hubungi kami di 022-61332332 

atau email ke contact@exposindo.co.id / xposindo@gmail.com











Saturday, May 10, 2014

Kemauan, Berusaha, Berdoa

Kemauan, Berusaha, Berdoa

Rabu, 14 Desember 2011, 15:53 WIB
Komentar : 0
Ilustrasi
Ilustrasi
A+ | Reset | A-
Sudah saatnya zaman sekarang ini kita sebagai pemuda-pemudi Indonesia jangan hanya diam oleh nasib, tapi cobalah untuk mengubah nasib dengan cita-cita atau impian masa depan kita. Untuk jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas hanya ada tiga kata, yaitu kemauan, berusaha, berdoa. Mengapa saya mengatakan itu? Saya akan jelaskan dengan kisah yang saya alami.

Berawal pada saat saya mulai duduk di bangku kelas XII SMA, saat itu saya berpikir setelah lulus SMA apa yang harus saya lakukan. Apakah melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau kuliah atau kah saya harus bekerja karena keterbatasan biaya pendidikan untuk jenjang kuliah itu? Dalam hati saya, saya bertekad untuk melanjutkan kuliah. 

Di sini lah muncul yang saya maksud dengan KEMAUAN. Saya terus mencari-cari informasi melalui fasilitas internet, saya men-download biaya-biaya studi S1 di berbagai universitas negeri dan swasta yang diperkirakan akan dikeluarkan orang tua saya untuk pendidikan saya. 

Dalam hati kecil saya bertanya “Akankah angka-angka tersebut dapat terpenuhi oleh orang tua saya jika suatu saat nanti saya masuk ke salah satu perguruan tinggi tersebut? Karena angka-angka tersebut akan menghabiskan gaji ayah lebih kurang empat bulanan lamanya”. Setelah melihat dan mencetak biaya-biaya tersebut, saya langsung memberikannya kepada orangtua saya agar mereka bisa memberikan pendapatnya bagaimana seharusnya saya setelah lulus nanti. 

Saya takut membebankan mereka biaya-biaya itu, tapi ternyata yang diucapkan orangtua saya adalah “Sekarang persiapkan diri kamu untuk lulus dengan nilai ujian akhir nasional (UAN) yang baik, setelah itu baru kamu siapkan diri kamu untuk masuk kuliah. Kami, sebagai orangtua akan berusaha semaksimal mungkin menghantarkan anak-anaknya untuk menggapai cita-cita kalian”. 

Dari ucapan yang memiliki makna mendalam itulah timbul dalam hati saya tekad dan kemauan bulat untuk melanjutkan pendidikan (kuliah). Biaya tampaknya bukan lagi penghalang utama untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Saya bertekad, akan terus belajar giat agar lulus dengan nilai UAN yang baik, sambil mencari-cari informasi lowongan kerja agar saya juga bisa menabung untuk biaya kuliah saya kelak.

Sebagai langkah awal dari hasil kemauan, usaha, dan tekad saya, Alhamdulilah, Allah SWT memberikan kesempatan untuk saya masuk nominasi siswa yang dapat mengikuti Jalur Undangan PTN dengan menggunakan nilai rapor semester 5 (kelas XII semester 1). Rasa optimis dalam hati saya muncul karena saya ingin sekali memiliki “Yellow Jacket” Universitas Indonesia. Saya terus berdoa dan berharap agar bisa lolos seleksi Jalur Undangan PTN ini. 

Sambil menuggu pengumuman Jalur Undangan PTN, UAN pun telah usai dan sekolah saya pun dinyatakan “Lulus 100%". Alhamdulilah, saya lulus dengan nilai UAN rata-rata 8,2. Rasa optimistis ingin kuliah itu pun semakin bulat dalam hati. 

Terus berusaha meski kecewa

Akhirnya tiba juga pengumuman Jalur Undangan PTN, saya dinyatakan “belum berhasil”. Tentu saja, rasa kecewa muncul, bahkan sempat menurun rasa percaya terhadap diri sendiri. Namun, besarnya keinginan, kemauan, dan optimisme untuk kuliah mengalahkan pesimisme itu. Saya terus berkata “berusaha” mengikuti semua tes-tes masuk PTN/PTS. Namun, pada akhirnya semua hasil yang keluar di pengumuman melalui internet itu bertuliskan “maaf anda belum berhasil”. 

Kecewa? Tentu saja kecewa berat! Tapi, saya berpikir mungkin ini bukan yang terbaik buat saya saat ini. Masih banyak jalan yang lebih baik lagi buat saya yang Allah SWT akan berikan. Untuk itu, saya harus tetap berusaha lebih maksimal serta berdoa. Selalu saya berpikir seperti itu bila saya kecewa dengan hasil yang sama. 

Tes masuk PTN terakhir yang saya ikuti adalah SPMB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya berdoa dan berharap kembali kepada Allah agar tes ini berhasil saya lalui dengan hasil yang terbaik. Alhamdulilah doa dan harapan saya dikabulkan Allah SWT, saya lolos seleksi di SPMB UIN Jakarta. Optimisme dan kemauan saya kembali membesar dan menguat untuk melanjutkan jenjang pendidikan pada Program Studi (Prodi) Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Setelah melakukan pendaftaran ulang dan lain sebagianya sebagai persyaratan administrasi menjadi mahasiswa baru UIN Jakarta, saya berpikir kembali mengenai biaya yang akan dikeluarkan orangtua saya untuk membiayai studi semester pertama pada prodi tersebut. Kekuatan terbesar saya untuk meyakinkan bahwa saya bisa melanjutkan studi ini adalah ucapan orangtua saya, “Berprestasilah dengan memanfaatkan apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, berdoalah untuk meminta sebagian dari kekayaan yang Allah SWT miliki, berserah dirilah atas apa yang terjadi bila memang kita sudah benar-benar berusaha dan berdoa”. 

Itu adalah perkataan orangtua saya yang akan selalu menguatkan langkah saya mengapai impian. Saya sangat bersyukur memiliki kedua orangtua yang sangat mendukung apa pun yang saya lakukan dengan memberikan nasihat-nasihatnya. Saya ingin memberikan masukkan juga kepada seluruh orang tua, berikanlah kasih sayang dan perhatian yang tulus kepada anak-anaknya serta bicaralah dari hati ke hati kepada anak-anaknya. Insya Allah, tidak akan ada anak pembangkang atau durhaka terhadap orangtuanya, karena orangtua adalah cermin dalam pembentukkan watak dan sikap putra dan putrinya.

Lulus seleksi calon penerima beasiswa

Rasa syukur semakin tinggi karena doa saya dan orangtua saya dikabulkan Allah. Suatu hari, ayah membantu seorang sahabatnya yang berupaya mencari bantuan biaya pendidikan (beasiswa). Penjelasan Bapak DR. AB Susanto (Koordinator Beasiswa Unggulan, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional) memicu semangatnya untuk mendorong saya untuk meraih prestasi di sekolah (SMAN 1 Jakarta). 

Kemudian, saya buktikan melalui hasil UAN saya yang rata-rta 8,2. Prestasi ini kemudian saya lengkapi dengan lulusnya saya masuk UIN Jakarta. Dengan berbekal berkas prestasi itu lah orang tua saya memberanikan diri untuk mendaftarkan saya sebagai calon penerima Beasiswa Unggulan tersebut. Syukur Alahamdulillah, suatu hari saya menerima pesan singkat (SMS) dari Mbak Lianda yang menyebutkan saya lulus dalam seleksi calon penerima Beasiswa Unggulan.

Dengan bantuan biaya pendidikan ini, saya akan terus berusaha untuk mempertahankan nilai indeks prestasi di atas 3. Yang sangat memicu semangat saya adalah program ini akan terus saya nikmati hingga program pascasarjana apabila saya mampu terus mempertahankan prestasi. 

Untuk itu, saya berharap Program Beasiswa Unggulan akan menjadi sahabat paling setia dalam meraih cita-cita saya. Tiada kata yang pantas saya sampaikan kecuali ucapan terima kasih nan tak terhingga kepada Program Beasiswa Unggulan, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, dan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional.

Tiga kata bertuah: kemauan, berusaha, berdoa

Dari pengalaman di atas, saya semakin yakin atas tiga kata bertuah yang saya jadikan semangat dalam meraih cita-cita: Kemauan, Berusaha, dan Berdoa meminta yang terbaik untuk kita. Pepatah mengatakan “There is a will there is away”, dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. 

Jadi saya berpesan kepada seluruh kawan-kawan, sahabat-sahabat, dan pemuda-pemudi penerus bangsa Indonesia, jangan takut mencoba memulai sesuatu yang baik kalau memang itu adalah cita-cita dan masa depan kita. 

Andalkan saja otak, pikiran dan kreatifitas kita. Jangan hanya mengandalkan emosi dan nasib ketika gagal. Marilah kita bangkit lagi, ubah nasib kita ke arah yang lebih baik. Banyak cara untuk menyelesaikan pendidikan tanpa memikirkan biaya dengan menggunakan KEMAUAN dan OTAK yang telah Allah SWT berikan gratis kepada kita. Sekarang tinggal kitanya saja yang memanfaatkan sebaik mungkin pemberian dari Allah SWT. 

Berusaha dan Berdoa

  • Berusaha Dan Berdoa

    Dari kegagalan kita dapat membaca apa yang salah dari diri kita. Berusaha dan berdoa hanya itulah kuncinya.
  • Mencintai Perjalanan Menuju Kesuksesan

    Mendapatkan yang Anda kejar adalah Kesuksesan-tapi mencintai perjalanan selama Anda berusaha mendapatkannya itulah Kebahagiaan. (@kata2bijak)
  • Sempurna

    "Apabila seseorang bisa membuat Anda tertawa, mau menyatakan permohonan maaf, berusaha, memegang jemari tangan Anda, dan berusaha memahami Anda, maka percaya atau tidak, dia sempurna."  ...
  • Berusaha untuk Maju

    "Gagal itu hanya ada dibenak setiap orang yang menganggapnya demikian, tidak ada kata GAGAL selama kita selalu BERUSAHA" ~Anonim~
  • Berhenti Bertanya

    Berhenti bertanya bagaimana cara mendapatkan apa yang kamu inginkan, karena jawaban yang kamu temukan hanyalah BERUSAHA.

Terus berusaha dan pohon Doa, Taubat. dari Ahmad Firdaus Bin Azis

Terus berusaha dan pohon Doa, Taubat.

Dimasa yang sihat, muda, senang, lapang dan saat hidup inilah peluang sebanyak dan semampunya untuk buat perkara baik. Bila sakit, tua, susah, sibuk dan sudah mati memang sudah payah, letih, tak larat, dan tiada guna (mati). Diwaktu, tempat, dan segala ruang, kelebihan dan kemampuan yang ada ini. Dalam usia dan keadaan sekarang ini. Kita buat segalanya yang terbaik dan terus-menerus berusaha memperbaiki mana yang kurang dan selalu lagi silap. Sentiasa mohon doa pada Allah agar terus kuat menghadapi berbagai-bagai ujian hidup yang pasti berlaku dan mohon terus istiqamah dalam kebaikan hingga dimatikan. Kita memang tak tahu apa yang terjadi akan datang, kita tak tahu bagaimana bila berhadapan dengan ujian yang lain pula yang pasti akan datang, kita tak tahu kita mampu dan kuat atau tidak bila berhadapan dengannya, kita rasa memang macam tak akan mampu juga, waktu dan suasana yang pasti akan berubah. Ujian boleh berlaku sekelip mata. Semua boleh berubah hanya sekejap. Kita hanya terus bergantung dan pohon pada Allah dengan sentiasa terus berusaha dan terus berusaha menjadi hamba yang patuh, soleh dan tidak ego, melawan dan menghina yang disuruh. Mungkin nanti masih terjadi juga lagi yang dilarang Allah. Kita lemah, dan tersungkur lagi dengan ujian. Kita bangkit semula dan muhasabah ingat kembali, kenapa dan apa sebab yang menghanyutkan kita. Kita terus mencari jalan dalam berusaha memelihara perintah Allah dan mendekatkan diri kepada Allah. Kita bukan malaikat yang tidak akan pernah mendurhakai Allah, dan bukan jua iblis. 



“Aku mesti sentiasa ingat dan yakin, segala ketetapan dari Tuhanku itu bukanlah untuk menyusahkan dan menbebankan aku. Tuhanku yang menciptakan aku. Dia mengetahui segala kelemahan dan kekurangan aku. Dia mengetahui segala kesanggupan dan kemampuanku. Dia mengetahui aku sebenarnya mampu atau tidak. Dia tidak akan menzalimi dan mempersiakan aku. Segalanya itu untuk membentuk dan menjaga aku. Kelak aku pasti kembali kepadanya semula. Disaat-saat yang terus berjalan ini, aku akan usaha dan terus bangkit usaha untuk buat yang terbaik meraih kejayaan dunia dan akhirat. Dalam Al-Quran dinyatakan: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Al-Baqarah 286) Tuhanku tidak akan susahkan aku, tidak biarkan aku dalam kesukaran, melainkan itu memang aku mampu buat sebenarnya, demikian aku perlu berusaha dengan sentiasa pohon kekuatan kepada-Nya” 

 “Tuhanku tak pernah menzalimi diriku, tapi akulah yang menzalimi diri aku sendiri, yang sebab terzalimnya diri aku” 

 “Walau tiada minat, itu adalah tanggungjawab dan amanah. Sama-sama terus berusaha. Tanggungjawab mengatasi minat. Tanggungjawab untuk diminatinya. Tanggunggawab itu dari Allah, minat itu pilihan kita. Allah tak akan suruh apa yang kita tak mampu, sebab Allah tahu apa yang kita mampu sebenarnya” 

 Copy dari status kenalan fb - “Makhluk yang hanya melakukan kebaikan berterusan adalah malaikat, makhluk yang melakukan kejahatan sahaja adalah syaitan terkutuk. Sedangkan sikap kembali dari keburukan dan kejahatan menuju kebaikan dan ampunan adalah tabiat anak-anak Adam. Kerana sebaik-baik pendosa itu adalah mereka yang bertaubat dan mohon keampunan” 



Bila kita telah sentiasa sedarkan pada diri mesej diatas ini, insyaAllah, kita pasti meraih nikmat manisnya Iman dan Islam ini. Berada dalam bimbingan Agama. Dan bila mampu meraihnya, kita akan kuat dapat mengagak apa yang akan mencenderungkan kepada maksiat atau taat, dan sentiasa sedar dan muhasabahnya. Saat itu merasa hakikat sebenar ketenangan dan kesakitan dalam hidup ini. Saat itu kesabaran dan keperitan dirasa manisnya. Nikmat dalam ketaatan dan sakit dalam maksiat. Sangat takut dengan maksiat dan gembira dengan taat. Dan yang kita harap, akhirnya agar mati dalam keadaan sedang dalam keinsafan dan berterusan dengan amal yang diredhai Allah. Terselamat dari tergelincir, mengelaknya dengan sentiasa muhasabah selalu dan berwaspada selalu dari imbasan godaan dari syaitan. Dari rutin amalan kita yang akan memberi kesan kepada hal ini. 


“Kita mohon doa agar terus istiqamah dalam berusaha meraih istiqamah mentaati Allah. Kita mohon agar istiqamah, yakni mudahan sentiasa wujud dan lahir kesedaran dan kekuatan untuk selalu muhasabah diri. Tersedar bingkas dari hal dan jalan kelekaan” 

Hari ini sebahagian besar masyarakat terutama para remaja masa kini. Amat menyedihkan dan meresahkan. Kefahaman agama yang menipis, akhlak makin merudum, moral makin hancur, solat dan fadhilat lain bukan menjadi keutamaan, berseronok dan berhibur menjadi kesukaan, berpergian lelaki dan perempuan menjadi amalan, aurat dan maruah dicabut seharian dan sebagainya lagi. Dengan keadaan dunia terbuka hari ini. Semuanya marilah sama-sama usaha baiki kejahilan ini. Inilah ujian dan perjuangan kita. 


“Kita sampai pada keadaan kita yang sekarang adalah dengan perjuangan. Dan selama nafas ini berhembus selama itu pula kita dan semua manusia lain akan terus juga berjuang. Berjuang dan terus berjuang. Kehidupan didunia adalah sebuah perjuangan tanpa henti sejak lahir hingga akhir hayat. Semua dari kita berjuang. Seorang bayi berjuang dengan linkungan asing yang ia belum kenal sebelumnya. Seorang ibu yang berjuang untuk menjaga dan mendidik anak-anaknya. Seorang ayah yang berjuang mati-matian untuk menafkahi keluarganya. Perjuangan ibubapa kita sudah terlalu amat sudah cukup untuk menyedar dan membangkitkan semangat kita. Seorang pelajar berjuang untuk meraih ilmu. Yang miskin berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Yang sedang dilamun cinta berjuang untuk menahan rindu. Yang baru bertudung berjuang untuk tidak tergoda dari membuka tudungnya. Suami isteri berjuang mengharungi bahtera rumah tangga. Yang terkena musibah atau orang yang di tinggal oleh orang yang dikasihi berjuang dengan sabar dan tabah menjalani kehidupannya. Yang berselisih berjuang untuk berdamai dan setiap hamba Allah berjuang untuk kembali kepada Allah serta memiliki tugas untuk memperjuangkan Agama Allah menyebarkan kebaikan dan kasih sayang kepada seluruh makhluk bumi” – Copy status kenalan fb



Berbagai kata orang dan hal sekeliling yang terjadi itu, itu ujian pada kita semua, untuk terus membentuk kita, mungkin ia betul, dan atau terjadi untuk melihat keikhlasan, kesabaran dan pergantungan kita dengan Allah. 


Fitrah itu akan terus berlalu menjadi fitrah, itu fitrah dari penciptaan Allah. Disebalik dalam kekuasaan dan pengetahuan Allah segalanya. Hanya bila tanpa tiada suluhan petunjuk, rahmat, doa dan pergantungan kepada Allah, maka terkeluar dari fitrah yang difitrahkan sebenarnya. Kerosakan akhlak, cara hidup, merosakkan diri dan kesan pada orang lain. Berbagai masalah lahir, lupa asal usul, sombong, ikut selera nafsu, keinginan diri dan lupa hal kematian. Marilah mengikut petunjuk Al-Quran dan As-Sunnah. Telah indahnya segala syariat Islam.

Kadang dalam hidup kita, syariat Agama telah kita sentiasa awasi, namun sering gagal dan tidak tercapai apa yang ingin dilaksana. Itu ujian dari Allah, menguji kesabaran, keikhlasan dan ketaatan. Memberi pahala dan menghapuskan dosa. Dan itu mungkin memang ia bersalahan dengan fitrah yang telah Allah jadikan, siapa yang bersungguh usaha, akan berjaya, siapa yang selalu gopoh, banyak masaalah terjadi. Kerana Allah tak akan buat zalim pada hambanya, makhluk yang diciptakannya. Hamba yang mentaatinya. Takkan Allah yang menjadikan kita, nak sengaja menyusahkan hidup kita.

Akhirnya, sedikit selingan lain. Ingat selalu Allah azza wajjalla itu Maha Adil, jangan kita kecewa, berputus asa dan masih terus berdengki, rasa tidak puas hati dan tidak adil. Itu semua ujian dari Allah. Kita tak tahu, sedang Allah telah Maha Mengetahuinya. Nabi kita Muhammad saw pernah berpesan kepada sahabatnya: 


Abu Zarr Al-Ghifari, katanya Nabi saw pernah suatu hari berpesan kepadanya: “Lihatlah kepada orang yang berada di bawah mu dan jangan melihat orang yang berada di atas mu kerana yang demikian lebih patut supaya kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan kepadamu. (agar sentiasa bersyukur)”. (Hr al-Bukhari dan Muslim)

“Tuhanku adalah saksiku, malaikat dikiri kananku, manusia-manusia sekelilingku dan diriku sendiri menjadi saksi” 

Bila selalu difikir dan dikhayalkan nikmat syurga yang pasti itu, sedikitpun tak dapat nak dibanding dengan nikmat dunia. Terlalu lebih memadai dari apapun kesakitan dan keperitan dunia. Segala semua hal yang menguntungkan diraih dan tiada perlu usaha sedikit apapun lagi. Sungguh besar, kadang mengingatinya menjadi pembawa semangat dalam hidup. “Ya Allah, golongkanlah kami dari kalangan ahli syurga-Mu ya Allah. Ya Allah, perkenankanlah permintaan kami ini, terimalah amalan kami, ampunlah silap kami dan bantulah kami melalui ujian-ujian itu ya Allah”. Kita akan bersama menempuh segalanya hingga berjaya ke syurga kelak. 

Kata para Salihin.
“Kami meminta pada Allah”

Jika Allah kurniakan, kami gembira sekali.
Dan jika Allah tak kurniakan, kami lebih lagi gembira.
Kerana yang diberi, adalah pilihan kami. 

Dan yang tidak diberi, adalah pilihan Allah.
Dan pilihan Allah sudah pasti adalah lebih baik dari pilihan kami.

Heppy Trenggono: How to be Debt Free

Heppy Trenggono: How to be Debt Free


Tulisan ini adalah resume dari seminar How to be debt free di Bandung pada tahun 2011. Seminar ini mengajari bagaimana caranya bebas hutang. Seminar ini adalah merupakan hasil pengalaman beliau dan juga hasil berguru ke mentor mentor bisnisnya di lua negeri.  Mas heppy sendiri  memang dulu pernah terlilit hutang hingga 62 miliar dan Alhamdulillah bisa terlepas  dan bahkan meloncat menjadi triliuner dalm waktu kurang lebih 5 tahun.  Beliau memberikan trik dan teknik melunasi hutang hutang yang cukup besar ini.  Selamat mempelajari materi busines yang luar biasa ini.
Secara Umum Hutang menurut IIBF (Indonesia Islamic Business Forum)  dibagi 2:
  1. Good debt; Hutang yang membuat kita lebih kaya dari sebelumnya. Digunakan sebagai leverage (daya ungkit)
  2. Bad debt; Hutang yang membuat kita miskin.  kita berhutang untuk keperluan yang tidak penting seperti keperluan rumah tangga dan gaya hidup. Rentenir untuk keperluan bisnis pun bisa masuk ini.  Investment debt yang sudah tidak dapat membiayai diri sendiri juga masuk kriteria ini. Bunga bank termasuk bad debt. Harus anda mengerti bahwa Bad DEBT IS SLAVERY..
Menurut pak Heppy , orang yahudi saja melarang menggunakan riba. Kenapa menggunakan ini.? Pelajari Undang Undang Syariah no 10.  Jika anda tahu sesengguhnya Bank syariah di wajibkan menanggung kerugian. Mungkin anda bertanya, jika saya kredit rumah gimana ya? Kalo ga kredit, lama punya nya donk?  Kredit Rumah, Selama syariah boleh saja, tetapi sepanjang bisa membayar diri sendiri it’s fine atau rasio kredit anda cukup untuk memenuhi kewajiban itu. misalnya Gaji anda 10 juta maka kemungkinan kemampuan yang pantas membayar kredit sebesar 2 juta. (ehmm salah dong ane he.he). Yang penting anda tahu bagaimana cara teknik bermainnya.
PAK HEPPY;  Tidak pernah menemukan orang yang sukses besar karena RIBA, (pun ada yang terlihat besar menggunakan riba, perusahaan ini masih bisa hidup karena adanya hutang riba itu)
Kapan seh kita boleh berhutang?
Menurut Mas Heppy, Kita boleh berhutang ketika busines sudah mulai growth (naik terus) , ketika bisnis sudah jalan dan terlihat prospeknya.  bukan saat start, pada saat start gunakanlah investor.  Dan Juga kita di anjurkan tidak berhutang saat agak menurun (setelah puncak kurva pertumbuhan bisnis yang akan menimbulkan panic financing). Bahanya ketika panic financing, Banyak orang nekat meneruskan pembayaran hutangdengan alasan menjaga integritas. Takut credit rate nya naik jadi call 3 atau lebih.  Sehingga akibatnya bisnis ambruk tidak bisa menutupi hutangnya.
Anjuran beliau  pak Heppy kita harus punya limit berapa angka yang sanggup kita bayar cicilan hutang itu.
Lalu apa saja yang harus kita lakukan untuk bisa melunasi hutang hutang bisnis kita?
  1. Pelajari Kesalahan kita; Hijrah,  Jauhi Riba. Biasanya pengusaha jatuh karena menggunakan mekasnisme leverage hutang bank menggunakan Riba/bunga. Mas Heppy sadar betul bahwa riba adalah larangan agama yang harus di hindari. Inilah yang menjadi titik balik perjuangan beliau.
  2. Apa Yang kita Bela, Agar kita di tolong ALLAH SWT dari hutang hutangkita, maka kita juga harus punya nilai-nilai yang jelas kita bela. Selain Beliau mengaskan perjuangan anti Riba, beliau juga mengaskan perjuangan hidupnya untuk membantu ummat dan bangsa Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan bangsa. Beliau juga sangat komitmen untuk menggerakan bangsa melalui Gerakan Beli Indonesia. Pembelaan nya terhadap kaum duafa juga sangat dintensifkan ketika terjepit hutang.
  3. Sungguh Sungguh dalam mengerjakan pekerjaan. (Man Jadda Wa Jadda)
  4.  Sungguh Sungguh berusaha dekat kepada ALLAH SWT.
  5. Sungguh sungguh dalam Ucapan
  6. Sungguh Sungguh yakin Bahwa Anda akan berhasil menyeselesaikan hutang.
  7. 80 %  Fokus membangun usaha, 20 % menangani masalah.
  8. Never take Personal Guarantee apapun bentuknya. Jika bank meminta jaminan rumah anda, padahal anda sudah menjaminkan tempat  usaha anda atau project anda. Karena inilah jahatnya kapitalis. Dia ingin mengunci kita ketika sulit sehingga kita lumpuh. Abdul latif pernah marah kepada bank mandiri ketika meminta jaminan rumah padahal nilai rumah kalimalangnya tidak seberapa dibanding hutang yang ditawarkan. Beliau marah karena tidak baiknya niat bank mandiri untuk menjepit diri dan keluarganya jika terjadi keadaan yang tidak baik didepan.
  9. Find Cosolidation. Temukan partner hutang yang bisa diajak bicara atau senada dengan anda.
  10. Metode Snow Balling. Metode ini dilakukan jika kita masih bisa membayar tetapi perusahaan sedang sulit.  Naikanlah Budget Cicilan anda ketika anda mampu. Mulai dari hutang hutang jangka pendek dulu, yang 2 tahun, 3 tahun terus hingga 10 tahu. Naikan cicilan anda 10 %. Jika 10 juta maka naikan jadi 11 juta  rupiah. Atau 20 %. Maka jangka waktu akan lebih cepat lagi, dari 15 tahun bisa menjadi 8 tahun. Hanya dengan menaikan jumlah pokoknya 10% anda sangat jauh cicilannya.
  11. Berbuat baiklah di saat sempit. Pak Heppy mensedekahkan uang 10 – 20 % uang yang diterima .  Sehingga ketika debt collector datang, pembela nya adalah warga sekitar yang simpati kepada beliau. Sedekah sangat membantu kita keluar dari kesulitan.
  12.  Cut Off. Ada bebeberapa jenis cut Off;  Hutang yang tadinya good debt  kemudian macet menjadi bad debt.  Hentikan bayar hutang anda dulu. Bisa jadi jika anda teruskan project lain yang akan dikerjakan terkena imbasnya.  Semua cabang bisnis yang jalan diteruskan, yang merugi di stop. Lechman brothers berhenti/menyatakan bankrut bukan karena ga punya uang. Tapi karena awareness nya tinggi. Anda harus punya strategi exit. Cut off butuh mentalitas. Hasjim Johyohadikusumo melakukan hal yang sama ketika 98. Bukan ngemplang hutang. Tetap harus dibayar tapi sementara fokus kepada pengembangan bisnis.
  13. Never take long term Credit with short term. Jangan Pernah ambil kredit  aset jangka panjang dengan jangka waktu yang pendek.
  14. Never take debt with many Creditor.  Jangan ambil hutang dengan banyak kreditor. Cukup satu Kreditor tapi dengan Jumlah Besar.Bahaya nya ketika  terjadi kemacetan anda akan pusing dengan banyak pihak dan menambah konsentrasi anda.
  15.  Hutang boleh tapi harus untuk yang penting saja.
  16. Lesson won”t change until we change ourshelves. Segalanya tidak akan berubah sampai kita merubah diri kita sendiri.
  17.  Jujur berhutang
  18. Selalu periksa apakah pinjaman Project bisa menutupi cicilan Bank?
  19. Debt collector.  Negosiasikan hutang, upayakan agar anda hanya membayar pokoknya saja. Pak heppy berhasil mengosiasikan hutang hingga bisa membayar hutangnya hampir setengahnya.
  20. Sholat subuh Berjamaah. Pa Heppy selalu berusaha sholat subuh berjamaah karena beliau Ingat barang siapa yang sholat subuh berjamaah akan dilindungi ALLAH SWT.
  21. Naikan Income bisnis, push down Simplicity. Naikan omset bisnis turunkan biaya biaya (baik bisnis maupun pribadi).
  22. Pilahlah pendapatan anda; Contoh Dari uang anda bagi menjadi: 10 % sedekah, Saving 10%, Family x %, Cicilan hutang  20% dll.
Saya sangat menganjurkan anda untuk mengikuti seminar how to be debt free yang diadakan oleh IIBF. Anda akan banyak mendapatkan penjelasan yang lebih detail dan lebih memuaskan.
“ciri ciri orang yang gampang terjerat hutang adalah ketika yang dibicarakannya hanya harta dan harta saja”.  Heppy trenggono.

Awas Rentenir, Lebih Jahat dari Lintah di Darat…

Awas Rentenir, Lebih Jahat dari Lintah di Darat…

HL | 20 January 2011 | 14:02 Dibaca: 2109    Komentar: 13    0


Rentenir lebih jahat dari lintah darat
12954844051517348234Entah oleh karena pola hidup yang konsumtif atau karena terdesak kebutuhan yang tiba-tiba membengkak telah menyebabkan beberapa orang akhirnya harus menderita akibat ketenangan hidup yang terganggu, bernafas tidak bisa lega dan setiap saat was-was diteror suara keras akibat tidak mampu membayar hutang yang semula jumlahnya tak seberapa menjadi tak terkira besarnya. Berhutang pada rentenir, orang yang memberikan pinjaman dengan bunga besar pada awalnya dirasakan sebagai jalan keluar dari masalah keuangan yang sedang dihadapi ternyata membuat hidup mereka jadi semakin bermasalah. Pokok hutang tidak mampu dicicil, ditambah bunga yang tak kecil akhirnya menyebabkan mereka jadi punya hutang banyak pada tengkulak.
Hutang membuat pikiran tidak tenang, setiap hari selalu merasa diburu, tidak saja di rumah tapi juga di tempat kerja membuat mereka jadi gagal berkarya, tidak mampu memenuhi unjuk kerja yang diharapkan. Di kantor, untuk menghindari sang rentenir mereka memilih mangkir, mula-mula dengan alasan yang masih bisa dibenarkan, lama-lama gak masuk kerja tanpa memberi alasan, sehingga mereka masuk dalam daftar orang yang harus mendapat pembinaan, bahkan sampai mengakibatkan mereka terancam dapat dikeluarkan. Bayangkan, kalau sampai hal itu terjadi, betapa malang hidupnya, sudah banyak hutang dan jadi pengangguran, darimana lagi mereka bisa mendapat uang untuk membayar pinjaman.
Sudah banyak sebenarnya kisah sedih yang terjadi gara-gara ulah si lintah darat ini, ada yang dipenjara karena dianggap menipu, ada yang merasa dapat melepaskan diri dari kewajiban membayar hutang yang tak sanggup dicicil lagi dengan cara bunuh diri.
Praktek rentenir yang menjerat, ternyata tetap saja berlangsung di masyarakat meskipun kegiatan ini tidak dibenarkan, baik oleh pemerintah melalui Undang-Undang Perbankan No 10 tahun 2008 yang mengatur ketentuan siapa yang boleh memberikan pinjaman dana pada masyarakat, yaitu bank dan koperasi dan juga oleh agama mereka.
Masyarakat bukannya tidak tahu tentang ajaran agama yang mengharamkan hal ini, tetapi tetap saja ini terjadi, mereka menganggap bahwa meminjam pada rentenir merupakan solusi cepat terhadap masalah keuangan yang dirasakan kian berat.
Menghadapi hal tersebut, ada perusahaan yang sampai terpaksa memasang pengumuman terhadap bahaya rentenir di tempat-tempat yang menjadi tempat kumpul para karyawan, sebagai sarana edukasi. Awas Rentenir!!! Rentenir lebih jahat dari lintah darat!
Lho? Bukankah lintah darat juga sebutan lain yang diberikan pada orang-orang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi?
Memang iya, praktek si lintah darat ini memang persis seperti pacet sebutan bagi lintah yang hidupnya di darat (karena ada lintah yang hidup di laut). Hewan yang terlihat menjijikkan bagi sebagian orang ini termasuk dalam filum Annelida subkelasHirudinea yang merupakan hewan karnivora, dan diantaranya ada yang bersifat predator.
Rentenir juga bersifat predator , pemangsa manusia.
Kenapa rentenir lebih jahat dari hewan ini?
Ya karena sifatnya yang tidak pernah puas itu, beda dengan lintah yang akan melepaskan diri dari mangsanya setelah kebutuhannya terpenuhi, para tengkulak ini tidak akan melepaskan begitu saja mangsanya, tidak ada sisi baiknya pula, hatinya mungkin dari batu sehingga sikapnya bukan dimaksudkan untuk membantu. Padahal Allah menganjurkan agar para pemberi hutang mau memberi kelonggaran pada orang yang berhutang dan mengalami kesusahan dalam melakukan pembayaran sampai dia berkelapangan dan menganjurkan untuk melakukan penghapusan utang dengan cara menyedekahkan,karena itu lebih baik.
(Al Baqarah [2]:280)
Beda dengan lintah yang masih ada sisi manfaatnya. Lintah bisa digunakan untuk penyembuhan karena di dunia medis sekarang juga dikenal adanya pengobatan dengan lintah (Hirudo medicinalis) yang belakangan ini menjadi alternatif pilihan Hirudoterapi), karena kandungan hirudin yang ada di liurnya mempunyai efek mengencerkan darah dan bahkan dikatakan juga bersifat antibakteri.
Sedangkan rentenir? Alih-alih mengobati, dia malah menimbulkan berbagai macam komplikasi bahkan bisa sampai mati.

Terlilit Utang, Musibah atau Ujian

Terlilit Utang, Musibah atau Ujian

Siswantoro – Rabu, 22 Jumadil Akhir 1435 H / 23 April 2014 07:25 WIB
sigitAssalaamualaikum.
Ustadz, saya sedang dilanda hutang yang cukup rumit. Saya merasa orang-orang di sekitar saya yang kurang berilmu dan awam bahkan tidak sholat tidak mengalami seperti saya. Saya sadar barangkali ini salah saya, tapi yang sudah terjadi ini bukankah sudah takdir? apakah ini musibah atau ujian? Jika memang ini musibah karena kelalaianku, bagaimana caranya agar Allah cepat memberikan jalan keluar? karena penagihan hutang tersebut selalu memburu.
terima kasih Ustadz atas jawabannya. semoga Allah merahmati Anda.
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Wawan Abu Sami yang dimuliakan Allah
Semoga Allah swt segera memberikan kemudahan dan jalan keluarnya kepada anda agar segera terlepas dari beban-beban utang yang tengah anda hadapi.
Apa yang tengah anda alami saat ini merupakan takdir Allah swt atas anda dan dikarenakan apa yang telah anda lakukan yaitu mencari solusi dengan jalan berutang. Setiap manusia diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya, seperti halnya anda yang diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan apakah berutang atau tidak meskipun pada akhirnya anda mengambil pilihan untuk berutang.
Apa yang terjadi pada anda saat ini merupakan musibah dan ujian sekaligus. Musibah dikarenakan itu semua adalah hasil dari kehendak dan perbuatan anda sendiri dan tidaklah sesuatu di sebut musibah kecuali ia berupa ketidak-enakan, kesulitan, kesusahan atau sejenisnya sedangkan disebut ujian atau cobaan dikarenakan makna ujian atau cobaan lebih luas daripada musibah yaitu mencakup tidak hanya ketidak-enakan, kesulitan atau kesusahan tetapi juga mencakup kesenangan, kemudahan dan sejenisnya.
firman-Nya :
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
Artinya : “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura : 30)
Dan tidaklah ujian atau cobaan tersebut kecuali untuk memberikan kebaikan kepada anda manakala anda bersabar didalam menghadapinya dan berusaha mencari solusi atau jalan keluar yang tidak bertentangan dengan syariat.
Untuk keluar dari permasalahan berat yang tengah anda hadapi saat ini maka tidaklah ada yang terbaik anda lakukan kecuali mengembalikan semuanya kepada Allah swt, berserah diri dan bertawakal kepada-Nya.
Firman Allah swt :
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعونَ ﴿١٥٦﴾
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ﴿١٥٧﴾
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al Baqoroh : 156 – 157)
Dan jangan lupa untuk terus berdoa kepada Allah swt agar dibebaskan dari utang-utang tersebut, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Said al Khudriy berkata,”Suatu hari Rasulullah saw memasuki masjid dan tampaklah seorang dari Anshar yang disebut dengan Abu Umamah. Lalu Nabi saw bertanya,’Wahai Abu Umamah, apa yang menyebabkanmu sehingga aku melihat dirimu duduk di masjid di luar waktu shalat ?’ Abu Umamah menjawab,’Kegundahan yang menimpaku serta utang-utang (ku) wahai Rasulullah saw.’ Rasulullah saw bersabda,’Maukah aku ajarkan kepadamu suatu perkataan yang jika engkau membacanya maka Allah akan menghilangkan kegundahanmu serta melunasi utang-utangmu?’ si perawi berkata,’Abu Umamah berkata,’Tentu wahai Rasulullah.’ Rasulullah saw bersabda,’Katakanlah pada waktu pagi dan petang (sore) :
اللَّهُمَّ إِنّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجزِ وَالكَسلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُبنِ وَالبُخلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِن غَلَبَةِ الدَّينِ وَقَهرِ الرِّجَالِ،
(Wahai Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifah penakut dan kebakhilan. Aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang)
Abu Umamah berkata,’Aku pun mengamalkannya (doa) lalu Allah menghilangkan kegundahanku dan melunasi utangku.”
Kemudian hendaklah anda meningkatkan ketakwaan didalam diri anda dengan memperbanyak ibadah dan amal shaleh serta mencari solusi dengan cara-cara yang dibenarkan dan dihalalkan didalam syariat. Ketakwaan yang ada didalam diri anda adalah modal utama untuk bisa mendapatkan jalan keluar dari permasalahan dan kemudahan dari segala kesulitan yang tengah anda hadapi, sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya :
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Artinya : “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thalaq : 2 -3)
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
Artinya : “Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath Thalaq : 4)
Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo