Terlilit Utang, Musibah atau Ujian
Ustadz, saya sedang dilanda hutang yang cukup rumit. Saya merasa orang-orang di sekitar saya yang kurang berilmu dan awam bahkan tidak sholat tidak mengalami seperti saya. Saya sadar barangkali ini salah saya, tapi yang sudah terjadi ini bukankah sudah takdir? apakah ini musibah atau ujian? Jika memang ini musibah karena kelalaianku, bagaimana caranya agar Allah cepat memberikan jalan keluar? karena penagihan hutang tersebut selalu memburu.
terima kasih Ustadz atas jawabannya. semoga Allah merahmati Anda.
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Wawan Abu Sami yang dimuliakan Allah
Semoga Allah swt segera memberikan kemudahan dan jalan keluarnya kepada anda agar segera terlepas dari beban-beban utang yang tengah anda hadapi.
Apa yang tengah anda alami saat ini merupakan takdir Allah swt atas anda dan dikarenakan apa yang telah anda lakukan yaitu mencari solusi dengan jalan berutang. Setiap manusia diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya, seperti halnya anda yang diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan apakah berutang atau tidak meskipun pada akhirnya anda mengambil pilihan untuk berutang.
Apa yang terjadi pada anda saat ini merupakan musibah dan ujian sekaligus. Musibah dikarenakan itu semua adalah hasil dari kehendak dan perbuatan anda sendiri dan tidaklah sesuatu di sebut musibah kecuali ia berupa ketidak-enakan, kesulitan, kesusahan atau sejenisnya sedangkan disebut ujian atau cobaan dikarenakan makna ujian atau cobaan lebih luas daripada musibah yaitu mencakup tidak hanya ketidak-enakan, kesulitan atau kesusahan tetapi juga mencakup kesenangan, kemudahan dan sejenisnya.
firman-Nya :
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
Artinya : “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura : 30)
Dan tidaklah ujian atau cobaan tersebut kecuali untuk memberikan kebaikan kepada anda manakala anda bersabar didalam menghadapinya dan berusaha mencari solusi atau jalan keluar yang tidak bertentangan dengan syariat.
Untuk keluar dari permasalahan berat yang tengah anda hadapi saat ini maka tidaklah ada yang terbaik anda lakukan kecuali mengembalikan semuanya kepada Allah swt, berserah diri dan bertawakal kepada-Nya.
Firman Allah swt :
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعونَ ﴿١٥٦﴾
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ﴿١٥٧﴾
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ﴿١٥٧﴾
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al Baqoroh : 156 – 157)
Dan jangan lupa untuk terus berdoa kepada Allah swt agar dibebaskan dari utang-utang tersebut, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Said al Khudriy berkata,”Suatu hari Rasulullah saw memasuki masjid dan tampaklah seorang dari Anshar yang disebut dengan Abu Umamah. Lalu Nabi saw bertanya,’Wahai Abu Umamah, apa yang menyebabkanmu sehingga aku melihat dirimu duduk di masjid di luar waktu shalat ?’ Abu Umamah menjawab,’Kegundahan yang menimpaku serta utang-utang (ku) wahai Rasulullah saw.’ Rasulullah saw bersabda,’Maukah aku ajarkan kepadamu suatu perkataan yang jika engkau membacanya maka Allah akan menghilangkan kegundahanmu serta melunasi utang-utangmu?’ si perawi berkata,’Abu Umamah berkata,’Tentu wahai Rasulullah.’ Rasulullah saw bersabda,’Katakanlah pada waktu pagi dan petang (sore) :
اللَّهُمَّ إِنّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجزِ وَالكَسلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُبنِ وَالبُخلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِن غَلَبَةِ الدَّينِ وَقَهرِ الرِّجَالِ،
(Wahai Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifah penakut dan kebakhilan. Aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang)
Abu Umamah berkata,’Aku pun mengamalkannya (doa) lalu Allah menghilangkan kegundahanku dan melunasi utangku.”
Kemudian hendaklah anda meningkatkan ketakwaan didalam diri anda dengan memperbanyak ibadah dan amal shaleh serta mencari solusi dengan cara-cara yang dibenarkan dan dihalalkan didalam syariat. Ketakwaan yang ada didalam diri anda adalah modal utama untuk bisa mendapatkan jalan keluar dari permasalahan dan kemudahan dari segala kesulitan yang tengah anda hadapi, sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya :
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Artinya : “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thalaq : 2 -3)
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
Artinya : “Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath Thalaq : 4)
Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo
No comments:
Post a Comment