Thursday, January 30, 2014

Jasa pembuatan Booth pameran, dekorasi, backdrop, panggung, video animasi, mebeul dan gerobak modern

Jasa pembuatan Booth pameran, dekorasi, backdrop, panggung, mebeul dan gerobak modern
Jasa pembuatan booth display, exhibition/pameran, stage & backdrop for party decorationdesain interior, furniture
Spesialisasi kerja kami :
1. 
Pembuatan Stand, Booth Pameran, Display Produk, Stage decoration, dsb
2. Rancang bangun interior rumah / apartemen / kantor / counter dsb
3. Video Production

Pengerjaan dpt disesuaikan dgn budget anda

simpan data ini jika suatu hari dibutuhkan.

Alamat workshop dan kantor :
Jl. Ciganitri No. 16 - buah batu – bandung
022-7503949 // 022-61332332

Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi :
Hp.
081223606600


Email :
xposindo@gmail.com

Website :
www.exposindo.com
www.gerobak –modern.com

FB Fanpage : exposindo

IT’S ALL ABOUT PROMOTION TOOLS



































Ini Dia Daftar Orang Tajir Dunia Yang Dermawan

Ini Dia Daftar Orang Tajir Dunia Yang Dermawan


Biasanya seseorang jika sudah kaya raya, terkadang suka lupa atau kikir, tapiternyata tidak semua orang kaya itu pelit, seperti orang bijak bilang, Tanda Orang yang Semakin kaya adalah dia akan semakin Dermawan, untuk menyumbangkan kekayaannya bagi orang yang membutuhkan, terbukti dengan orang-orang kaya dunia dibawah ini :

Lakshimi Mittal

Asal Negara: India
Kewarganegaraan: Inggris
Usia: 56 tahun
Status Pernikahan: Menikah, 2 anak
Perkiraan Kekayaan: 32 milyar (US$)
Sumber Pendapatan: Baja
Perkiraan sang dermawan ini dari jumlah uang yang telah disumbang untuk amal: 6/10 dari jumlah hartanya.

Warren Buffet

Asal Neqara: Amerika
Kewarganegaraan: Amerika
Usia: 76 tahun
Status Pernikahan: Duda, 3 anak
Perkiraan Kekayaan: 52 milyar (US$)
Sumber Pendapatan: Investasi
Perkiraan dermawan yang satu ini jumlah uang yang telah disumbang untuk amal: 6/10 dari jumlah hartanya.

Prince Al Waleed Bin Talal Al Saud

(keponakan Raja Saudi Arabia)
Asal Neqara: Saudi Arabia
Kewarganegaraan: Saudi Arabia
Usia: 49 tahun
Status Pernikahan : Menikah, 2 anak
Perkiraan Ke kayaan: 23,7 milyar (US$)
Sumber Pendapatan: Investasi
Perkiraan Dermawan dari jumlah uang yang telah disumbang untuk amal:6/10 dari jumlah hartanya.

Bill Gates

Asal Negara: Amerika
Kewarganegaraan: Amerika
Usia: 52 tahun
Status Pernikahan: Menikah, 3 anak
Perkiraan Kekayaan: 59,2 milyar (US$)
Sumber Pendapatan: Microsoft
Perkiraan dermawan jumlah uang yang telah disumbang untuk amal: 6/10dari jumlah hartanya.

Ingvar Kamprad

Asal Negara: Swiss
Kewarganegaraan: Swedia
Usia: 80 tahun
Status Pernikahan: Menikah, 4 anak
Perkiraan Kekayaan: 33 milyar (US$)
Sumber Pendapatan: Ikea
Perkiraan dermawan yang satu ini jumlah uang yang telah disumbang untuk amal: 8/10 dari jumlah hartanya.

Carlos Slim Helu

Asal Negara: Meksiko
Kewarganegaraan: Meksiko
Usia: 67 tahun
Status Pernikahan: Duda, 6 anak
Perkiraan Kekayaan: 67,8 milyar (US$)Sumber Pendapatan: Telecom
Perkiraan bukti Dermawan jumlah uang yang telah disumbang untuk amal9/10 dari jumlah hartanya.
Nah bukti diatas menunjukan bahwa semakin kita dermawan dan berbagi atas apa yang kita miliki, maka akan membuat kita semakin kaya, so….Apakah Andasudah siap untuk menjadi orang kaya raya?
yuuuk…mulai hari ini kita belajar menjadi dermawan dan berbagi dengan sesama…



Kisah Nyata Heather Matthews, Dari Gila Pesta Menuju Cahaya Islam

Kisah Nyata Heather Matthews, Dari Gila Pesta Menuju Cahaya Islam



Sampai semester kedua tahun 2012 lalu, Heather Matthews masih berpenampilan super-minim. Wanita Inggris yang kini berusia 28 tahun ini, pada saat itu juga tergolong gila pesta dan suka minum alkohol.

Lalu, segalanya berubah ketika ia masuk Islam pada September 2012 lalu. Kini, tak ada lagi Matthews yang gila pesta. Tak ada lagi Matthews yang minum alkohol. Tak ada lagi Matthews yang berpakaian minim. Ia kini telah berubah total, menjadi muslimah berjilbab.

Jalan Matthews menuju Islam diawali ketika ia meyakinkan mantan suaminya, Jerrome, yang baru saja menjadi muslim, bahwa Islam adalah agama yang salah. Ia yang bercerai pada 2011 lalu, curiga pada agama yang baru dianut mantan suaminya itu. Ia pun kemudian banyak membaca untuk mendukung argumennya.

Anehnya, niat awal untuk “membantah” Islam justru mendatangkan keyakinan bahwa agama yang akan ia serang itu adalah agama yang benar. Makin mempelajari Islam, Matthews semakin mengerti. Hidayah pun masuk ke dalam hatinya. Dengan segenap keberanian, ia pun menyatakan masuk Islam. Mengikrarkan syahadat pada September 2012 di depan seorang ulama lokal.

Bukan hanya karena menemukan agama yang benar, yang membuat Matthews bahagia. Ia menjadi semakin bahagia lagi sebab ternyata saudara-saudaranya seaqidah sangat peduli padanya. Nilai-nilai ukhuwah bukan hanya indah daam teori, tetapi ia juga mendapatkan buktinya.

"Saat ini aku memiliki saudari-saudari muslim, mereka membelikan aku hijab dan buku-buku Islami untuk merayakannya. Ini luar biasa," kata wanita mualaf itu.

Keputusan Matthews untuk masuk Islam bukannya tanpa resiko. Reaksi tidak nyaman ia dapatkan dari teman-teman dan keluarga. Juga kenalannya yang kebetulan berpapasan, ternganga melihat kepalanya berjilbab.

"Saat memakai jilbab, aku bisa tersenyum pada orang, tanpa membuat mereka berpikir, itu godaan secara seksual," kata Matthews seperti dilansir Daily Mail.

Meski baru masuk Islam, Matthews menyadari bahwa penampilan seksi ala Barat adalah sebuah kekeliruan. Dua bulan sebelum masuk Islam, Matthews sempat berlibur di Ibiza. Foto-foto liburannya di Ibiza, yang tanpa jilbab, kini disadarinya sebagai bukti kekeliruan bagaimana dunia Barat mendefinisikan kecantikan.

"Aku melihat cara gadis-gadis masa kini berperilaku dan berdandan, mati-matian menciptakan imej untuk mereka tunjukkan pada orang lain, terutama para pria," kata dia.

"Ini adalah soal menghormati diri sendiri. Jika Anda berpakaian dan berperilaku dengan cara tertentu, baik atau buruk, itu akan mempengaruhi cara orang memperlakukan Anda."

Memeluk Islam, membuat Matthews menemukan kebahagiaan sejat yang selama ini tidak pernah ia alami. Ia juga mulai mengerti cinta yang sejati.

"Islam mengajarkan pada saya tentang kesejatian cinta, bukan hasrat palsu dan nafsu. Saat ini saya bahkan memandang perjodohan adalah hal yang logis,” ujarnya.

Matthews tidak sendiri. Matthews bukan satu-satunya wanita mualaf di Inggris. Studi kelompok lintas agama, Faith Matters menemukan, jumlah warga Inggris yang akhirnya memeluk agama Islam saat ini melewati angka 100.000, dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Menurut data Faith Matters, dua per tiganya adalah perempuan, dengan rata-rata usia 27 tahun.

11 Ciri Istri Benar-Benar Mencintai Suami (repost)

11 Ciri Istri Benar-Benar Mencintai Suami


Suami istri - siluet
Wanita adalah makhluk yang istimewa. Jika ia mencintai suaminya, ia akan memperlakukan suaminya dengan segenap perasaannya. Dan hal itu akan terlihat jelas dalam perilaku dan perkataannya, terutama dalam 11 hal berikut ini, sebagaimana dijelaskan Syaikh Fuad Shalih dalam buku Untukmu Yang Akan Menikah & Telah Menikah :

1. Memperhatikan penampilan, kecantikan dan riasannya di depan suami

2. Senang menyebut-nyebut dan membanggakan suami di depan orang lain

3. Nyaris selalu mematuhi, mentaati dan menuruti suaminya

4. Mencemburui suaminya pada wanita-wanita lain

5. Pikirannya terisi oleh suaminya dan mengkhawatirkan keselamatan suaminya

6. Senang dicemburui suami, karena dengan ini ia mendapatkan sinyal dari sang suami

7. Berusaha membahagiakan dan melayani suami, memberikan yang terbaik untuk suaminya

8. Cenderung lebih percaya suaminya daripada orang lain

9. Selalu tulus pada suami dan tak pernah berpikir mengkhianatinya

10. Memaafkan suami jika ia bersalah

11. Jika level suami lebih tinggi darinya, ia akan berusaha untuk meningkatkan levelnya. Namun levelnya lebih tinggi daripada level suami, ia akan berusaha turun ke level suami. Dia takkan membuat suami lebih rendah dari dirinya. [IK/bersamadakwah]

Kisah Nyata Keajaiban Sedekah, Diganti 1000 Kali Lipat

Kisah Nyata Keajaiban Sedekah, Diganti 1000 Kali Lipat



Kisah nyata ini terjadi di Jawa Tengah. Hari itu, seorang lelaki tengah mengengkol vespanya. Tapi tak kunjung bunyi. “Jangan-jangan bensinnya habis,” pikirnya. Ia pun kemudian memiringkan vespanya. Alhamdulillah... vespa itu bisa distarter.

“Bensin hampir habis. Langsung ke pengajian atau beli bensin dulu ya? Kalau beli bensin kudu muter ke belakang, padahal pengajiannya di depan sana,” demikian kira-kira kata hati lelaki itu. Ke mana arah vespanya? Ia arahkan ke pengajian. “Habis ngaji baru beli bensin.”

Ma naqashat maalu ‘abdin min shadaqah, bal yazdad, bal yazdad, bal yazdad. Tidak akan berkurang harta karena sedekah, bahkan ia akan bertambah, bahkan ia bertambah, bahkan ia bertambah,” kata Sang Kyai di pengajian itu, yang ternyata membahas sedekah.

Setelah menerangkan tentang keutamaan sedekah, Sang Kyai mengajak hadirin untuk bersedekah. Lelaki yang membawa vespa itu ingin bersedekah juga, tetapi uangnya tinggal seribu rupiah. Uan g segitu, di zaman itu, hanya cukup untuk membeli bensin setengah liter.

Syetan mulai membisikkan ketakutan kepada lelaki itu, “Itu uang buat beli bensin. Kalo kamu pakai sedekah, kamu tidak bisa beli bensin. Motormu mogok, kamu mendorong. Malu. Capek.”

Sempat ragu sesaat, namun lelaki itu kemudian menyempurnakan niatnya. “Uang ini sudah terlanjur tercabut, masa dimasukkan lagi? Kalaupun harus mendorong motor, tidak masalah!”

Pengajian selesai. Lelaki itu pun pulang. Di tengah jalan, sekitar 200 meter dari tempat pengajian vespanya berhenti. Bensin benar-benar habis.

“Nah, benar kan. Kalo kamu tadi tidak sedekah, kamu bisa beli bensin dan tidak perlu mendorong motor,” syetan kembali menggoda, kali ini supaya pelaku sedekah menyesali perbuatannya.

Tapi subhanallah, orang ini hebat. “Mungkin emang sudah waktunya ndorong.” Meski demikian, matanya berkaca-kaca, “Enggak enak jadi orang susah, baru sedekah seribu saja sudah dorong motor.”

Baru sepuluh langkah ia mendorong motor, tiba-tiba sebuah mobil kijang berhenti setelah mendahuluinya. Kijang itu kemudian mundur.

“Kenapa, Mas, motornya didorong?” tanya pengemudi Kijang, yang ternyata teman lamanya.
“Bensinnya habis,” jawab lelaki itu.
“Yo wis, minggir saja. Vespanya diparkir. Ayo ikut aku, kita beli bensin.”

Sesampainya di pom bensin, temannya membeli air minum botol. Setelah airnya diminum, botolnya diisi bensin. Satu liter. Subhanallah, sedekah lelaki itu kini dikembalikan Allah dua kali lipat.

“Kamu beruntung ya” kata sang teman kepada lelaki itu, begitu keduanya kembali naik Kijang.
“Untung apaan?”
“Kita menikah di tahun yang sama, tapi sampeyan sudah punya 3 anak, saya belum”
“Saya pikir situ yang untung. Situ punya Kijang, saya Cuma punya vespa”
“Hmm.. mau, anak ditukar Kijang?”
Mereka kan ngobrol banyak, tentang kesusahan masing-masing. Rupanya, sang teman lama itu simpati dengan kondisi si pemilik vespa.

Begitu sampai... “Mas, saya enggak turun ya,” kata pemiliki Kijang. Lalu ia menerogoh kantongnya mengeluarkan sebuah amplop.

“Mas, titip ya, bilang ke istrimu, doakan kami supaya punya anak seperti sampeyan. Jangan dilihat di sini isinya, saya juga belum tahu isinya berapa,” bonus dari perusahaan itu memang belum dibukanya.

Sesampainya di rumah. Betapa terkejutnya lelaki pemilik Vespa itu. Amplop pemberian temannya itu isinya satu juta rupiah. Seribu kali lipat dari sedekah yang baru saja dikeluarkannya.

Sungguh benar firman Allah, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 261).

[Kisah Nyata Keajaiban Sedekah ini disarikan dari Buku “Kun Fayakun 2” karya Ust. Yusuf Mansur]

Keajaiban Sedekah

Keajaiban Sedekah


Keajaiban Sedekah


Kita awali dengan sebuah kisah keajaiban sedekah. Kisah yang menunjukkan bagaimana Allah sangat menghargai amal hamba. Tuhan Yang Maha Mendengar tidak akan menyia-nyiakan kebaikan makhluk yang Dia ciptakan.
Tersebutlah seorang ibu solihah. Beliau memiliki seorang putra yang menjadi tulang punggung keluarga. Di rumahnya yang penuh keterbatasan, sang ibu menunggu kapan putranya pulang. Dia pergi melakukan safar yang jauh. Hingga sang ibu putus asa, sementara sisa makanan tinggal cukup beberapa hari.
Suatu hari sang ibu sedang bersiap untuk menyantap makan siangnya. Ketika beliau mengambil suapan pertama dan siap untuk dilahap, tiba-tiba di depan pintu ada pengemis yang meminta makanan. Beliaupun tidak jadi melanjutkan suapannya. Beliau menaruh suapannya dan menyerahkan satu porsi makanan itu ke pengemis. Sehari itu, sang ibu menahan lapar.
Ternyata selang beberapa hari, tibalah putranya yang lama dia nantikan. Mulailah dia bercerita tentang kejadian yang luar biasa kepada ibunya,
Ada kejadian luar biasa yang aku alami. Setelah beberapa hari saya melintasi jalur di daerah tertentu, tiba-tiba keluar seekor singa. Sehingga akupun memegang erat punggung keledai yang aku naiki. Namun singa itu menyerang keledai. Dan kuku singa itu telah mengoyak jaket yang aku bawa, baju dan jubahku. Ketika cakarnya menghantam badanku, saya tercengang dan hampir hilang ingatan. Singa inipun membawaku dan menyeretku ke belukar yang tidak jauh. Dia bersiap untuk mengoyakku.
Tiba-tiba saya melihat orang berbadan besar, wajah dan bajunya putih, datang dan langsung memegang singa tanpa senjata. Dia naik dan pergi menghilang.
Ketika itu, orang besar tadi mengatakan: ‘Berdirilah wahai singa, satu suapan dengan satu suapan.’ Singa itupun berdiri dan lari meninggalkanku.
Akupun mencari lelaki itu, dan aku tidak berhasil menemukannya. Saya duduk menenangkan diri di tempat itu dan kembali mengambil bekal makananku. Akupun memperhatikan badanku, ternyata tidak ada satupun yang terluka. Kulanjutkan perjalanan, hingga aku bisa menyusul rombongan. Mereka sangat terheran melihat kejadian yang kualami. Namun saya kebingungan, apa makna ‘satu suapan dengan satu suapan.’
Mendengar ini, sang ibu memahami. Karena kejadian itu bersamaan dengan peristiwa saat beliau memberikan sedekah makanan. Beliau tidak sempat menelan satu suap, dan diberikan kepada orang yang membutuhkan. Dengan itu, Allah selamatkan anaknya dari ‘suap’ singa.
[Kisah ini disebutkan oleh At-Tanuji dalam kitab: Al-Faraj ba’da As-Syiddah]

Sejuta Keajaiban Sedekah

Sedekah, mendengar namanya, orang sudah kenal keutamaannya. Sedekah berasal dari As-Shidq, artinya jujur. Seorang muslim yang bersedekah berarti dia membuktikan kejujurannya dalam beragama. Betapa tidak, harta yang merupakan bagian yang dia cintai dalam hidupnya, harus dia berikan ke pihak lain. Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut sedekah sebagai 'burhan' (bukti). Dalam hadis dari Abu Malik Al-Asy'ari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالصَّلَاةُ نُورٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
"Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti, sabar itu sinar panas, sementara Al-Quran bisa menjadi pembelamu atau sebaliknya, menjadi penuntutmu." (HR. Muslim 223).
Sedekah disebut 'burhan' karena sedekah merupakan bukti kejujuran iman seseorang. Artinya, sedekah dan pemurah identik dengan sifat seorang mukmin, sebaliknya, kikir dan bakhil terhadap apa yang dimiliki identik dengan sifat orang munafik. Untuk itulah, setelah Allah menceritakan sifat orang munafik, Allah sambung dengan perintah agar orang yang beriman memperbanyak sedekah. Di surat Al-Munafiqun, Allah berfirman,
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Infakkanlah sebagian dari apa yang Aku berikan kepada kalian, sebelum kematian mendatangi kalian, kemudian dia meng-iba: "Ya Rab, andai Engkau menunda ajalku sedikit saja, agar aku bisa bersedekah dan aku menjadi orang shaleh." (QS. Al-Munafiqun: 10).
Untuk itulah, seorang hamba hanya akan mendapatkan hakekat kebaikan dengan bersedekah, memberikan apa yang dia cintai. Allah berfirman,
لَن تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ
"Kalian tidak akan mendapatkan kebaikan, sampai kalian infakkan apa yang kalian cintai." (QS. Ali Imran: 92)

Hadis berbicara tentang keajaiban Sedekah

a. Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صدقة السر تطفىء غضب الرب
"Sedekah dengan rahasia bisa memadamkan murka Allah" (Shahih At-Targhib, 888)
b.  Dari Ka'b bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
والصدقة تطفىء الخطيئة كما يطفىء الماء النار
Sedekah bisa memadamkan dosa, sebagaimana air bisa memadamkan api. (Shahih At-Targhib, 866)
c. Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن الصدقة لتطفئ عن أهلها حر القبور وإنما يستظل المؤمن يوم القيامة في ظل صدقته
"Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panas kubur bagi pelakunya. Sungguh pada hari kiamat, seorang mukmin akan berlindung di bawah naungan sedekahnya." (Silsilah As-Shahihah, 3484).
Yazid – salah seorang perawi yang membawakan hadis ini – menceritakan: 'Dulu si Martsad, setiap kali melakukan satu dosa di hari itu maka dia akan bersedekah dengan apa yang dia miliki, meskipun hanya dengan secuil kue atau bawang.' (As-Silsilah As-Shahihah, 872).
d. Dari Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
داووا مرضاكم بالصدقة
"Obati orang sakit di antara kalian dengan sedekah." (Shahih At-Targhib, 744).
Ibnu Syaqiq menceritakan, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Ibnul Mubarak – guru Imam Bukhari -: 'Saya memiliki luka di lutut selama tujuh tahun, sudah coba diobati dengan berbagai macam cara, sudah konsultasi dokter dan tidak ada perubahan.' Ibnul Mubarak menyarankan, 'Buatlah sumur di daerah yang membutuhkan air. Saya berharap akan menghasilkan sumber air dan menyumbat darah yang keluar.' Diapun melakukannya dan sembuh. (Shahih At-Targhib)
e. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ، إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
"Setiap datang waktu pagi, ada dua malaikat yang turun dan keduanya berdoa. Malaikat pertama memohon kepada Allah, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang memberi nafkah', sementara malaikat satunya berdoa, 'Ya Allah, berikan kehancuran bagi orang yang pelit.' (HR. Bukhari & Muslim).
f. Dari Al-Harits Al-Asy'ari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita tentang wasiat Nabi Yahya kepada bani israil. Salah satu isi wasiat itu, Nabi Yahya mengatakan,
وآمركم بالصدقة ومثل ذلك كمثل رجل أسره العدو فأوثقوا يده إلى عنقه وقربوه ليضربوا عنقه فجعل يقول هل لكم أن أفدي نفسي منكم وجعل يعطي القليل والكثير حتى فدى نفسه
Aku perintahkan kalian untuk banyak sedekah. Perumpamaan sedekah seperti orang orang yang ditawan oleh musuhnya dan tangannya diikat di lehernya. Ketika mereka hendak dipenggal kepalanya, dia bertanya: 'Bolehkah aku tebus diriku sehingga tidak kalian bunuh.' Kemudian dia memberikan yang dimiliki, sedikit atau banya, sampai dia berhasil menebus dirinya. (Shahih At-Targhib, 877).
Betapa luar biasanya pengaruh sedekah. Setiap dosa dan kesalahan yang dilakukan manusia merupakan ancaman baginya. Tumpukan dosa itu cepat atau lambat akan membinasakannya. Namun dia bisa selamat dari ancaman ini dengan memperbanyak sedekah, sampai dia bisa bebas dari neraka.
g. Sedekah sama sekali tida mengurangi harta
Itulah jaminan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
"Sedekah tidak akan mengurangi harta" (HR. Muslim)
h. Dari Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
ذكر لي أن الأعمال تباهي، فتقول الصدقة: أنا أفضلكم
"Diceritakan kepadaku bahwa semua amal akan saling dibanggakan. Kemudia amal sedekah mengatakan: 'Saya yang paling utama diantara kalian'" (Shahih At-Targhib)
Hadis di atas hanya sebagian riwayat yang menunjukkan keajaiban Sedekah. Masih banyak riwayat lain yang menyebutkan keajaiban Sedekah. Mengingat demikian besar keutamaan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan umatnya untuk mengharapkan kenikmatan yang Allah berikan kepada dua jenis manusia, salah satunya adalah orang yang Allah beri harta, dan dia rajin bersedekah siang dan malam. (HR. Bukhari & Muslim).

Sedekah yang Paling Utama

Sedekah dengan banyak keutamaan di atas, tentu saja nilainya bertingkat-tingkat sesuai keadaan ketika bersedekah. Berikut beberapa keadaan yang menyebabkan sedekah kita nilainya lebih utama dari pada sedekah normal,
Pertama, sedekah secara rahasia
Merahasiakan sedekah akan lebih mendekati ikhlas. Karena itulah nilainya lebih besar dibanding sedekah yang diketahui orang lain. Allah berfirman,
إِن تُبْدُواْ الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِىَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتؤْتُوهَا الفُقَرَاءِ فَهُوَ خَيرٌ لَّكُمْ
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.." (QS. Al-Baqarah: 271).
Kedua, sedekah ketika masih sehat, kuat, dan punya harapan hidup lebih lama
Dari Abu hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Sedekah seperti apakah yang paling besar pahalanya?' beliau menjawab:
أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الفَقْرَ، وَتَأْمُلُ الغِنَى، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الحُلْقُومَ، قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا، وَلِفُلاَنٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ
"Engkau bersedekah ketika kamu masih sehat, rakus dengan dunia, takut miskim, dan bercita-cita jadi orang kaya. Jangan tunda sedekah sampai ruh berada di tenggorokan, kemudian kamu mengatakan: 'Untuk si A sekian, si B sekian, padahal sudah menjadi milik orang lain (melalui warisan).' (HR. Bukhari & Muslim)
Pada saat sehat, muda, umumnya manusia masih sangat butuh harta, dan cinta harta dan kekayaan. Bersedekah pada kondisi tersebut akan membutuhkan perjuangan yang lebih besar untuk melawan nafsunya, dibandingkan sedekah yang dilakukan oleh orang yang tidak lagi punya harapan banyak dengan kehidupan dunia karena sudah tua.
Ketiga, sedekah yang diberikan setelah menunaikan kewajiban nafkah keluarga
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ
"Sebaik-baik sedekah adalah harta sisa selain jatah nafkah keluarga. Mulailah dari orang yang wajib kamu nafkahi." (HR. Bukhari & Muslim)
Sedekah ini bernilai lebih baik, karena dilakukan tanpa menelantarkan kewajibannya. Mengingat kaidah baku dalam syariat, amal wajib lebih didahulukan dari pada amal sunah.
Keempat, sedekah pada saat krisis
Orang yang memiliki sedikit, namun dia berani bersedekah, menunjukkan keseriusan dia dalam beramal, disamping sikap istiqamah yang dia lakukan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Satu dirham bisa mengalahkan seratus ribu dirham." Para sahabat bertanya, 'Bagaimana bia demikian'
كان لرجل درهمان تصدق بأحدهما، وانطلق رجل إلى عرض ماله، فأخذ منه مائة ألف درهم فتصدق بها
"Ada orang yang memiliki 2 dirham, kemudian dia sedekahkan satu dirham. Sementara itu ada orang yang memiliki banyak harta, kemudian dia mengambil seratus ribu dirham untuk sedekah." (HR. Nasai dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Kelima, nafkah untuk keluarga
Barangkali banyak kepala keluarga yang belum terbayang, ternyata nafkah yang kita berikan kepada kelurga sejatinya bisa bernilai pahala. Dengan syarat, dilakukan dalam rangka mengharap pahala Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرجل إذا أنفق النفقة على أهله يحتسبها كانت له صدقة
"Seseorang yang memberikan nafkah kepada keluarganya dengan mengharap pahala dr Allah maka itu bernilai sedekah." (HR. Bukhari & Muslim)
Bahkan nafkah keluarga yang diniatkan utk beribadah kepada Allah, nilainya lebih besar dibandingkan yang disumbangkan untuk orang miskin. Karena nafkah keluarga hukumnya wajib. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أربعة دنانير: دينار أعطيته مسكيناً، ودينار أعطيته في رقبةٍ، ودينار أنفقته في سبيل الله، ودينار أنفقته على أهلك، أفضلها الدينار الذي أنفقته على أهلك
Ada 4 dinar: satu dinar kau berikan ke orang miskin, satu dinar kau sumbangkan untuk pembebasan budak, satu dinar untuk jihad fi sabililllah, dan satu dinar yang kau jadikan nafkah untuk keluarga, yang paling utama adalah satu dinar yang kau nafkahkan untuk keluarga. (HR. Muslim)
Keenam, sedekah kepada kerabat
Sedekah ini lebih utama karena nilainya ganda: sedekah sekaligus mempererat silatur rahim. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
الصدقة على المسكين صدقة، وهي على ذي الرحم اثنتان صدقة وصلة
Sedekah kepada orang miskin nilainya hanya sedekah. Sedekah kepada kerabat nilainya dua: sedekah dan menyambung silaturrahim. (HR. Ahmad, Nasai, Turmudzi dan Ibnu Majah).
Semoga bermanfaat
Allahu a'lam
Artikel www.PengusahaMuslim.com

Berkenalan (lagi) dengan RIBA

Berkenalan (lagi) dengan RIBA

Islam hanya membolehkan adanya pertumbuhan uang yang beradar di dunia melalui jalur perdagangan. Tidak menggunakan cara-cara pertukaran peminjaman seperti misalnya meminjam satu dirham, lalu dikembalikan dua dirham, dan seterusnya. Mari kita lihat firman Allah SWT:
"Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu makan harta kamu di antara kamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan perdagangan dengan adanya saling kerelaan dari antara kamu." (an-Nisa': 29)


Secara tegas, Islam menutup pintu bagi siapa yang berusaha akan mengembangkan uangnya itu dengan jalan riba. Banyak ataupun sedikit, hukum asalnya tetap tidak boleh (Haram). Di antara ayat-ayat yang paling akhir diturunkan ialah firman Allooh SWT dalam surat al-Baqarah yaitu:
"Hai orang-orang yang beriman! Takutlah kepada Allooh, dan tinggalkanlah apa yang tertinggal daripada riba jika kamu benar-benar beriman. Apabila kamu tidak mau berbuat demikian, maka terimalah peperangan dari Allooh dan Rasul-Nya, dan jika kamu sudah bertobat, maka bagi kamu adalah pokok-pokok hartamu, kamu tidak boleh berbuat zalim juga tidak mau dizalimi." (al-Baqarah: 278-279)

Telah jelas, bahwasanya Allooh telah memproklamirkan peperangan kepada siapapun yang melakukan tindakan Riba, baik itu banyak atau sedikit. Tentu Allooh punya maksud bukan? Selain hal ini harus diimani, kitapun akanmengerti kenapa Allooh SWT mengharamkan Riba. Adanya Riba sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat, sebagaimana yang diterangkan oleh Nabi:
"Apabila riba dan zina sudah merata di suatu daerah, maka mereka telah menghalalkan dirinya untuk mendapat siksaan Allooh." (HR Hakim; dan yang seperti itu diriwayatkan juga oleh Abu Ya'la dengan sanad yang baik)

Dalam hal pembahasan Riba, Islam bukan membuat sebuah aturan baru, ataupun cara baru untuk menyikapi Riba, Islam melengkapi dengan detail berdasarkan sumber-sumber dari agama samawi lainnya.
Mari kita ulas sedikit di Perjanjian Lama terdapat ayat yang berbunyi: "Jikalau kamu memberi pinjam uang kepada ummatku, yaitu baginya sebagai penagih hutang yang keras dan jangan ambil bunga daripadanya." (Keluaran 22:25).

Dalam agama Kristen pun terdapat keterangan tentang dilarangnya Riba. Misalnya dalam Injil Lukas dikatakan: "Tetapi hendaklah kamu mengasihi seterumu dan berbuat baik dan memberi pinjam dengan tiada berharap akan menerima balik, maka berpahala besarlah kamu..." (Lukas 6: 35).

Dalam buku Halal dan Haram dalam Islam yang ditulis oleh Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi, bahkan disebutkan bahwa ternyata dalam pembahasan Riba terdapat tangan-tangan usil yang merubah isi pada Perjanjian Lama, sehingga mereka menjadikan kata Saudaramu --yang dalam terjemahan di atas diartikan Hambaku pent.—hanya dikhususkan untuk orang-orang Yahudi, sebagaimana diperjelas dalam fasal Ulangan 23:20 "Maka daripada orang lain bangsa boleh kamu mengambil bunga, tetapi daripada saudaramu tak boleh kamu mengambil dia ..."

Keberadaan tentang riba saat ini menjadi sesuatu hal yang dianggap biasa, penting bagi kita mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan riba. Bisnis kita adalah bisnis yang harus mendapat keberkahan Illahi, Bisnis kita akan menjadi salah satu kendaraan di akhirat kelak. Dan esensi bisnis bukan hanya perihal materi juga, tapi bisnis kita adalah salah satu Surga atau Neraka kita.

Oleh : Risky Irawan
Direksi PT Kaffah Gemilang
Dari berbagai sumber

Sebuah Rahasia

Sebuah Rahasia

promotions box Sebuah RahasiaBAHAGIA  dalam keluarga kadang abu-abu. Dari luar terlihat cukup, tapi di dalam justru was-was. Orang boleh mengatakan: di atas langit ada langit. Tapi, di atas gunung bukan ada gunung. Melainkan, jurang.
Hidup berumah tangga memang unik. Satu tambah satu yang selalu dua dalam rumus matematika, tidak begitu di keluarga. Terutama soal cinta suami isteri.
Orang luar boleh-boleh saja menilai tentang kebahagiaan seorang isteri terhadap kelebihan suami dan keluarganya. Betapa tidak; suami ganteng, penghasilan lebih dari cukup, rumah bagus, kendaraan dua. Apalagi? Wajar kalau ada yang iri dengan tampilan luar begitu. Karena hampir semua wanita pasti ingin seperti itu.
Tapi gimana kalau di balik kebahagiaan itu ada was-was. Lho? Soalnya, bukan rahasia lagi kalau setelah ada cukup, pasti ada kurang. Artinya, kelebihan buat isteri kadang bisa menjadi kekurangan buat suami. Isteri boleh bahagia dengan kelebihan yang ada, tapi suami justru jadi merasa kurang ‘tantangan’. Tantangan?
Ada banyak cara yang mungkin dilakukan suami mencari tantangan baru. Di antaranya, membangun rumah baru, menyekolahkan anak keluar negeri, dan ada satu yang biasa dikhawatirkan seorang isteri: kawin lagi. Setidaknya, hal itulah yang kini dirasakan Bu Wiwin.
Ibu tiga anak ini memang patut bersyukur. Jarang muslimah yang bisa hidup sebahagia Bu Wiwin. Punya rumah bagus, kendaraan lebih dari satu, serta suami yang saleh dan ganteng. Kemana pun Bu Wiwin pergi, selalu bertabur hormat dan pujian. Tidak heran jika Bu Wiwin selalu senyum tiap kali ketemu orang. Sapaan dibalas senyuman. Dan senyuman dibalas dengan senyum yang lebih manis lagi. Indahnya!
Begitukah sebenarnya perasaan Bu Wiwin? Ini memang menarik. Tak seorang pun bisa menduga kalau Bu Wiwin sebenarnya gelisah. Ia tidak menihilkan nikmat Allah yang begitu banyak. Tapi, ada perasaan gundah ketika melihat kecukupan itu.
Entah kenapa Bu Wiwin punya perasaan lain kalau ada temannya bertanya soal suaminya. Dalam hal apa pun: pekerjaan, kesukaan, dan lain-lain. Terlebih ketika yang bertanya belum dan atau tidak lagi bersuami. Wah, bisa tidak tidur tiga malam.
“Memangnya Bu Wiwin kenapa?” tanya seorang teman ketika kegelisahan tak lagi bisa disembunyikan. Tak satu pun kata terucap dari Bu Wiwin kecuali untaian senyum.
Sepertinya, Bu Wiwin tidak ingin seorang pun tahu apa masalahnya. Soalnya, ia sendiri bingung mau bilang apa kalau was-wasnya terungkap. Apa yang kurang dari suami Bu Wiwin. Tampang oke, kocek tebal, akhlak jempolan. Semua syarat nyaris terpenuhi. Cuma satu yang masih tersangkut kalau dugaan Bu Wiwin tentang suaminya itu benar: ketidaksetujuannya. Dan itu justru menjatuhkan dirinya sendiri.
Duh, Bu Wiwin benar-benar bingung. Gelisah. Terlebih akhir-akhir ini. Ia menangkap ketidakwajaran suami tercintanya. Entah kenapa, Bu Wiwin merasakan kalau suaminya terlihat sering grogi. Kalau sendirian, suaminya seperti membayangkan sesuatu. Dan, kemudian senyum sendiri. Gila?
“Astaghfirullah!” ucap Bu Wiwin dalam hati. Tidak mungkin suaminya sakit jiwa. Justru, suaminyalah yang dikenal masyarakat sebagai dokter jiwa. Orang-orang yang gelisah akan menemukan mata air ketenangan saat mendengar nasihat suami Bu Wiwin. Lembut, tapi berbobot.
Bu Wiwin khawatir, bayang-bayang yang dianggapnya hitam selama ini terwujud. Ia bukan tidak setuju. Tapi benar-benar tidak kuat kalau suaminya nikah lagi. Berat!
Ia sudah mengantongi alasan kenapa muslimah lebih cepat bersedia menjadi isteri kedua daripada isteri pertama. Alasannya sederhana, tapi agak filosofis.  Kalau isteri kedua, dari tidak ada menjadi ada. Tapi buat yang pertama, dari ada menjadi berkurang. Beda kan!
Dan suatu malam, kekhawatirannya kian menjadi. Ketika itu, Bu Wiwin mendapati suaminya menyebut-nyebut nama seorang wanita dalam keadaan tidur. “Mutia! Mutia! Mutia!”  Saat itu juga ia terperanjat bukan main. Diingatnya nama itu kuat-kuat. Biarlah hafalannya berkurang asal nama itu tidak menghilang.
Namun, peristiwa itu tetap menjadi rahasia dan misteri. Rahasia karena tak seorang pun yang ia ceritakan. Dan misteri, karena Bu Wiwin belum pernah dengar nama itu kecuali dari mulut suaminya.
“Siapa Mutia?” Bu Wiwin jadi penasaran. Rasa-rasanya, tak ada nama akhwat di daerah tempat tinggalnya. Begitu pun di kantor tempat suaminya bekerja. Apa itu cuma mimpi? Dan penasaran Bu Wiwin kian menjadi ketika di malam yang lain, nama itu kembali disebut-sebut suami.
Bu Wiwin kian yakin kalau suaminya sedang jatuh cinta. Keyakinan itu menjadikan pikiran Bu Wiwin tak bisa konsen. Hatinya gundah. Sesekali ia menangis. Pelan tapi pasti, suara hatinya seperti berujar, “Terimalah kenyataan ini, Win!” Dan tangisnya pun kian menjadi.
Hanya ada satu cara untuk bisa memastikan: keterbukaan. Bu Wiwin sudah membayangkan apa yang akan diucapkan orang tua, kakak, adik, teman, dan tetangganya. Tapi, kenyataan tetap kenyataan. Ia harus mendengar langsung dari suaminya.
“Ayah sedang jatuh cinta?” tanya Bu Wiwin langsung ke suaminya. Walau berat, ia harus dapat kepastian. Yang ditanya tersenyum. “Apa kamu siap menerimanya?” tanya sang suami lebih terbuka. Bu Wiwin mulai menangis. “Silakan ayah ucapkan!” ucapnya sambil terisak.
“Isteriku. Kalau kamu tidak keberatan, aku akan mengangkat anak yatim Aceh sebagai anak kita. Namanya Mutia!” ucap suami Bu Wiwin tenang. “Kamu bersedia?” tanya suaminya seraya menatap sang isteri agak keheranan.

Melepas Suami Pergi Mencari Nafkah

Melepas Suami Pergi Mencari Nafkah

suami istri Melepas Suami Pergi Mencari Nafkah
Oleh: Poppy Yuditya
“Bun, pergi yah…” teriak ayah di belakang motornya yang sudah siap melaju.
“Iya, ati-ati…”, teriak bunda tak kalah keras sambil terus melanjutkan cucian piringnya yang belum selesai.
Kok mirip dengan  kejadian tiap pagi di rumahku yah?
Tapi itu masih lumayan dibanding yang berikut:
Lho ayah kemana, kok sudah nggak ada?” tanya Bunda ke kakak yang sedang asyik main boneka.
Kayaknya sudah berangkat deh Bun, waktu Bunda lagi cuci baju di belakang” jawab kakak.
Hmm… jadi penasaran, apa yang dilakukan Rasulullah ketika pergi meninggalkan rumah?
‘Aisyah berkata : “Rasulullah menciumku, kemudian beliau pergi ke mesjid untuk melakukan shalat tanpa memperbarui wudlunya” (HR Abdurrazaq, Ibnu Majjah, Aththabrani, dan Daraqutni)
Sebelum meninggalkan rumah, tak lupa Rasulullah berdoa:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Bismillaahi Tawakkaltu ‘Alallaah Laa Haula wa Laa Quwwata Illaa Billaah
Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya.
Dilanjutkan dengan doa ini:
اللّهُـمَّ إِنِّـي أَعـوذُ بِكَ أَنْ أَضِـلَّ أَوْ أُضَـل ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَل ، أَوْ أَظْلِـمَ أَوْ أَُظْلَـم ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُـجْهَلَ عَلَـيّ
Allaahumma Innii A’udzubika an Adhilla au Udhalla, au Azilla au Uzalla, au Azlima Au Uzlama, au Ajhala au Yujhal ‘Alayya
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan diriku atau disesatkan orang lain, dari ketergelinciran diriku atau digelincirkan orang lain, dari menzhalimi diriku atau dizhalimi orang lain, dari berbuat bodoh atau dijahilkan orang lain.”
Subhanallah….
Ternyata begitulah cara suami meninggalkan istrinya di rumah. Sungguh indah, penuh kesan.
Mencium dan mendoakan. Mudah dan sederhana, tapi dalam maknanya.
Kita tidak pernah tahu kapan ajal menjemput. Sebagaimana kita tahu, melepas suami pergi bekerja itu adalah sama dengan melepas suami pergi berjihad.
Apakah kenangan saling berteriak itu yang ingin kita kenang dalam melepas kepergian suami? Atau kenangan suami “hilang” begitu saja tanpa pamit? Tentu tidak. Sepanjang sisa hari, sang istri akan teringat ciuman di kening yang romantis… Ah… membayangkan saja sudah tersenyum.
Suami pun pergi tenang dengan membawa kenangan wangi rambut istrinya. Plus bonus senyuman terindah yang diberikan sang istri tercinta yang melepas kepergiannya di depan pintu rumah.
Dalam doa yang dipanjatkan, ada makna penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Menitipkan anggota keluarga yang dicintai hanya kepada Allah.  Memohon perlindungan bagi fitnah dunia yang mungkin terjadi.
Jadi  bagaimana, berani terima tantangan ini?
Suami: Cium kening dan doakan Istri tercinta…
Istri: Antarlah suami hingga ke pintu depan. Lepas kepergiannya dengan mengamini doanya dan berikan senyuman terindah.
Sumber: Parentingnabawiyah